Dream and Fact
(Mimpi dan Kenyataan Selalu Berdampingan)
Mana mungkin
mimpi itu bisa terjadi. Begitulah kata orang orang yang tidak mempercayai akan
mimpinya itu. Tapi ada beberapa orang yang berpendapat seperti ini “apa yang
kita impikan selama ini pasti akan terjadi jika kita bekerja keras selalu
berdoa dan tidak sombong.”
Haiii nama ku
syahla putri. Teman teman ku biasa memanggilku lala. Aku adalah anak yang
paling beruntung karena masih memeliki orangtua yang lengkap. Aku bahagia
sekali bersama keluarga ini walaupun untuk biaya kehidupan sehari hari kami
masih sangat cukup. Ayah ku bekerja sebagai driver di salah seorang manager
perusahaan terkenal di jakarta dan ibu ku hanya sebagai ibu rumah tangga biasa.
Aku mempunyai kakak laki laki yang bernama kak putra, tapiii aku sedih sekali
liat kak putra, ia jarang sekali untuk saat ini masuk kuliah padahal papa sudah
bekerja keras untuk membiayai kak putra kuliah. Walaupun kak putra seperti itu
aku tetap sayang sekali sama dia. Dan sekali lagi aku sangat bersyukur memiliki
keluarga ini.
Yeeeaaah,
besok adalah hari pertama aku masuk sekolah dan tentunya duduk di bangku kelas
12 SMA. Tidak terasa beberapa bulan lagi aku akan menjadi mahasiswa, aminnn.
Aku ingin sekali menjadi dokter. Memang cita cita ku ini seperti anak TK yang
sedang ditanya oleh guru nya. Tapi tidak gampang menjadi seorang dokter yang
baik. Dari sejak aku SMP cita citaku gak pernah berubah sampai saat ini.
Tentunya aku harus masuk di jurusan kedokteran untuk meraih cita citaku ini.
Tapiii mana mungkin anak seorang diver yang semuanya serba cukup untuk menjadi
seorang dokter. Ahhhh mugkin ini hanya mimipiku saja.
Sudah sebulan
aku duduk di bangku kelas 12 ini. Banyak sekali guru guru yang menanyakan mau
kemana aku kuliah nanti. Ahh pertanyaan itu adalah pertanyaan yang paling sulit
untuk aku jawab. Karena aku masih sangat awam tentang dunia perkuliahan itu.
Beberapa guru sudah memberi motivasinya untuk menghadapi un dan lain lain.
Setelah ada
guru yang menanyakan hal itu kepada ku, rasanya aku ingin cepat cepat pulang ke
rumah dan berdiskusi bersama mama dan papa.
Bel pulang pun
akhirnya berbunyi. Aku segera bergegas pulang ke rumah. Ternyata rumah ku
terkunci, aku tidak tahu mama dan kakakku kemana. Aku ingin menelpon mama tapi
alhasil handphoneku low battery. Akhirnya aku menunggu mama pulang. Waktu sudah
menunjukan pukul 4 sore, mama pun akhirnya tiba di rumah. Langsung saja aku
berdiskusi dengan mama soal kuliah ku nanti.
“aku ingin
sekali megambil jurusan kedokteran untuk meraih cita-citaku. Untuk menolong
orang-orang yang sedang membutuhkan. Dan aku rela menolong pasienku tanpa di
bayar sepeser pun. Insya allah aku membuat pasien ku senang. Aku berkata “tidak
mudah menjadi seorang dokter, tidak mudah diterima di fakultas kedokteran
apalagi biaya untuk fakultas tersebut sangat mahal. Mama harap kamu tidak
merepotkan papah mu nanti. Lebih baik kamu ambil pendidikan guru saja. Itu juga
pekerjaan yang sangat mulia bisa memeberikan ilmu kepada anak-anak. Allah juga
pasti akan senang jika ada umat nya yang memeberikan ilmunya kepada orang
lain.” mama berkata dan langsung meninggalkan ku tapi apa daya mama sangat
menolak keputusanku.
Aku sangat
sedih sekali mama tidak mendukung ku mengambil fakutas, tapi malah mengalihkan
ke yang lain. Jalan satu satunya aku harus berdiskui dengan papa siapa tahu
papa sangat senang aku mengambil fakultas itu.
Sudah aku
tunggu tunggu papa pun akhirnya pulang. Aku langsung menghampiri papa yang
belum mengganti pakaian nya sehabis pulang kerja.
“pah aku kan sekarang sudah kelas
3 jadi sebentar lagi aku akan masuk ke perguruan tinggi” aku berkata
“iya papah tahu kok” papah
berkata
“jadi aku ingin mengambil
fakultas kedokteran. Untuk meraih cita citaku pah. Aku ingin sekali membantu
orang lain.” aku berkata
“kamu tahu fakultas kedokteran
tidak seperti kita yang bisa masuk sana, hanya orang orang yang jenius dan
punya banyak uang la, jadi mumpung masih sekarang kamu bisa ganti cita cita mu
yang lain, kamu jangan banyak berharap yaa la” papa berakata dan papa langsung
masuk kamarnya untuk mengganti pakaian nya.
Lagi lagi aku
sedih sekali karena kedua orangtua ku tidak menyetujui akan keputusan ku. Aku
sangat bingung, aku tdak tahu apa yang harus aku lakukan. Apakah aku harus
mengikuti kata kedua orangtua ku dan apakah aku harus menggpai cita cita ku?
Kini akhirnya
aku harus bercerita kepada sahabat sahabatku dan kakakku. Di pagi hari yang
sangat cerah ini aku rasanya ingin cepat cepat sampai di sekolah. Karena ada
sesuatu yang ingin aku ceritakan kepada sahabat sahabatku. Aku punya 3 sahabat
di sekolahku namanya miqia, esa dan albi. Akhirnya tibalah aku di sekolah
tetapi aku tidak langsung menemui mereka karena mereka tidak satu kleas dengan
ku. Aku membuat janji pada mereka pada jam istirahat di kantin sekolah. Jam pun
sudah menunjukan pukul 9 lewat 30 itu tandanya jam istirahat pun berbunyi,
tanpa pikir pajang aku langsung berjalan menuju kantin. Tetapi sahabatku belum
ada di kantin itu, dan tidak lama aku menunggu mereka pun datang.
“hay laa, ada apa dengan lo
kayaknya kelihatan sedih sekali?” albin berkata dan langsung duduk di
sebelahku.
“iyaa gue ingin cerita sama
kalian tentang kuliah nanti” aku berkata
“yaa sudah lo cerita aja” esa
berkata
“eh bentar dulu yaa gue pesen
minuman dulu” albin berkata sambil berdiri
“okeee, jadi gini kalian tau kan
gue ingin sekali menjai dokter, jadi untuk kuliah nanti gue akan ambil fakultas
kedokteran” aku berkata
“iyaa kita tau, terusss?” miqia
berkata
“tapii mama dan papa tidak
mengizinkan untuk mengambil fakutas itu, malah mama menyuruh gue untuk
mengambil fakultas pendidikan guru” aku berkata
“loh kenapa mama dan papa lo
tidak mengizinkan mu?” esa berkata lalu albin pun kembali datang.
“iya kata mereka yaaa gituh untuk
mendapatkan fakultas itu susah, mahal dan blaa blaa blaaa. Gue bingung harus
berbuat apa, masa iya gue harus mengikuti kemauan mama itu sementaraaa…” aku
berkata dan albin langsung memotong pembicaraan ku
“menurut gue nih yaaa la, kita
gak mungkin kulih di jurusan yang gak kita minati, lo pasti ngerti kan?, jadi
lo gak mungkin ambil pendidikan guru kalo lo gak suka sama itu” albin berkata
“nahhh la gue setuju apa kata
albin, jadi lo yakin aja sama keputusan yang udah lo ambil, dan lo harus
mempertanggung jwab kan semuanya laaa. Kalo emang lo yakin” esa berkata dengan
tegasnya
“iya la jadi lo jangan patah
semangat, semangat terus laaa gue yakin lo bisa tapi lo harus banyak banyak
berdoa juga” miqia berkata
“jadi menrut kalian gituh, keee
terima kasih ya teman teman sudah mendengarkan dan memberi solusi” aku berkata
“iyaaa la kita kan sahabat,
sahabat itu selalu ada dimana kita lagi susah mau senang” albin berkata
“iyaa laaa hehehe, ehh makan yuk”
esa berkata
“ohh iyaa sampai lupa nih” aku
berkata
Lalu kami pun bercanda senda
gurau di kantin.
Yaaa pendapat
sahabat sahabatku sepertinya sangat mendukung ku. Aku harus mengikuti kata hati
ku dan menggapai cita-citaku. Aku tidak mungkin mengambil fakultas yang tidak
aku minati, hal itu akan membuatku malas dalam kuliah ku nanti.
Ya akhirnya
aku tetap pada pada pilihan ku. Apa pun yang terjadi!! Walaupun papa dan mama
tidak menyetujui nya. Akan aku buktikan kepada kedua orangtua ku. Yang aku
lakukan untuk saat ini adalah semangat tekun dalam belajar selalu berdoa dan
tidak bleh sombong. Aku akan selalu berjuang untuk menggapai cita citaku.
8 bulan pun
sudah berlalu. Saatnya aku mengikuti ujian nasional. Semoga tidak akan sia sia
hampir 3 tahun mengikuti pelajaran. Semoga hasilnya sangat memuaskan.
2 minggu
kemudian aku mengikuti test snmptn yaitu seleksi nasional masuk perguruan
tinggi negeri. Yaaa aku ambil fakultas kedokteran di unpad dan di undip. Semoga
perjuangan ku selama ini tidak akan sia sia aminnn.
Sudah sampai
saat ini mama dan papa belum mnyetujui hasil keputusan ku. Aku sangat takut
sekali kalau seandainya aku tidak masuk di kedua universitas itu.
1 bulan pun
berlalu. Besok adalah pengumuman hasil snmptn. Seandainya aku tidak diterima
yaaa aku akan mengikuti kemauan mama untuk mengambil fakultas pendidikan guru.
Kini jam sudah menunjukam pukul 12 lewat 30 malam yang artinya ini dimana hari
hasil snmptn. Aku sudah tidak sabar mengetahui hasil tersebut. Aku buka web
snmpn itu lalu login dan aku ketik nama ku dan tanggal lahir ku lalu aku enter.
Dan ternyata hasilnya aku lolos test itu di universitas padjajaran bandung.
Alhamdulillah
sangat terharu aku membacanya. Langsung aja aku bergegas membangunkan kedua
orangtuaku yang sedang tertidur lelap di malam hari. Alhamdulillah kedua
orangtua ku sangat senang dan bangga kepadaku. Aku bisa membuktikan kepada
kedua orangtua ku. Alhamdulillah perjuanganku selama ini sudah berhasil. Aku
akan terus berjuang lagi di kuliah nanti. Makasi ya allah sudah mendengarkan
kan doa doa ku.
Dulu hanya
mimpi dan khayalan akhirnya semuanya menjadi nyata. Jika kita berjuang,
mempertahankan apa yang sudah kita inginkan walaupun banyak sekali terjangan
yang harus kita lewati dan tentunya kita selalu bersujud dan berserah diri
kepada allah swt
0 komentar:
Posting Komentar